Sudah lama tidak posting,berikut saya akan berikan sedikit “pencerahan” untuk kita dari sebuah fanpage Madras Ribath tentang cara mendidik anak. Artikel ini pertama kali di tulis di fanpage Madras Ribath pada hari kamis,tanggal 13 Agustus 2015 dan tertulis atas nama Sayyid Muhammad Abdullah Muhammad Alhaddar (saya tulis lengkap agar tidak ada suatu masalah dikemudian hari. Semoga penulis asli berkenan artikel/tulisannya saya salin kembali dan saya sebarkan dalam rangka menyebarkan kebaikan dan mengajak umat islam untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan contoh para ulama agar menjadi anak-anak yang shaleh). Sema Allah berikan kemuliaan dan keberkahan atas beliau (sayyid Muhammad-penulis artikel ini) atas upaya dan usahanya dalam memberikan ilmu dan amal untuk memberikan contoh atas perilaku para ulama dam mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang sholeh.
Kebiasaan Orang-orang terdahulu yang sholeh dari keluarga Ba’alawi, semoga Allah swt meridhoi mereka. Ada 11 kebiasaan salaf dalam mendidik anak-anak mereka,yaitu :
1. Ibu ketika menyusui sambil membaca Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-‘Alaq, dan Annas. Dan mengulang-ulang bacaan tersebut.2. Pertama kali yang diajarkan ke anak ketika baru bisa bicara,yaitu “Rodinabillahi robba wabil islami diina wabi Muhammadin Nabiyya warosula” (Aku ridho Allah sebagai Tuhanku, dan Islam agamaku, dan Muhammad Nabi dan Rosulku)
3. Mengajak keluar anak-anak kecil ketika waktu malam yang terakhir (sebelum subuh) ke masjid agar menjadi kebiasaan 4. Sebelum memasuki Bulan-bulan berkah seperti Ramadhan,mereka mengumpulkan anak-anak mereka dan bertanya kepada mereka,apa yang akan kalian kerjakan dibulan yang berkah ini ? dari amalan membaca Al-Qur’an,Dzikir,dan Sedekah,dll 5. Mereka mengajari anak-anak mereka niat-niat yang baik sebagaimana mengajari mereka Surat Al-Fatihah
6. Mereka mengadakan majelis ilmu dirumah,dan berkumpul semua yang dirumah harian atau mingguan,mereka membaca sedikit dari Al-Qur’an (tadarus),Hadist,dan Fiqih. Mereka menutup majelis dengan doa dan Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW
7. Ketika masuk masa Baligh anak mereka,mereka memberi tahu anaknya bila sudah Mukallaf akan ada dua Malaikat yang akan mencatat kabaikan dan keburukan. Dan juga mencatat (menulis) ucapan dan perbuatannya,hal itu diadakan perayaan yang dihadiri Ulama
8. Mereka tidak menunda pernikahan anak-anak mereka setelah baligh kawatir terjerumus kepada kemaksiatan
9. Mereka mengajari anak-anak dengan berdoa memohon kepada Allah dalam setiap keadaan,maka apabila anaknya ingin sesuatu dari orang tuanya,mereka berkata kepada anaknya berwudhu’ lah dan sholat 2 rakaat dan mintalah Kepada Allah hajat-hajatmu. Dan setelah sholat orang tua memberikan yang anak minta seraya berkata sungguh Allah lah yang mengabulkan doamu
10. Mereka membagi tugas kepada setiap anak,ada yang tugas belanja ke pasar,dan ada yang menyapu rumah dan ada yang tugas melayani tamu dan mengambil dsb
11. Mereka lebih banyak memperhatikan pembelajaran putri-putri mereka dari pada yang laki-laki karena anak perempuan tidak keluar rumah.
12. Dan terakhir ada sebuah DOA UNTUK ANAK dari Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Aa-Habsyi (Pengarang kitab Maulid Simthud Duror). Beliau berkata : “Jika perilaku anak-anak kita tidak sesuai dengan tabiat kalian,maka doakan mereka.” Adapun doa yang beliau ajarkan adalah sebagai berikut : “Allahumma baariklii fiiaulaadii wahfadzhum walaa tadhurrohum warzuqnaa birrohum.” (Ya Allah berikan kebaikan yang banyak pada anak-anakku. Jagalah mereka dan jangan kau celakakan mereka. Karuniakanlah kepada kami ketaatan mereka) Wallahu’alam Semoga Allah memberikan kita kemudahan dan dapat mengamalkan atas apa yang telah ditulis diatas untuk menciptakan generasi yang sholeh. Aamiin Allahumma aamiin.