Cari Blog Ini
Senin, 18 Januari 2016
Keutamaan Shalat (Bagian I)
Hadist Nabi Saw.”Shalat-shalat fardhu adalah penghapus dosa-dosa kecil (shagir) yang dikerjakan diantara waktu-waktu itu,selama tidak ada dosa-dosa besar (kabir) yang dikerjakan.” (HR. Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah,juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad,Muslim,dan Tirmidzi dengan perbedaan susunan kata-kata)
”Kunci surga ialah Shalat”.(HR. Abu Daud,Tirmidzi,Imam Ahmad,dan Baihaqi) ”Perumpamaan shalat lima waktu adalah seperti sebuah sungai berair tawar yang berada dihadapan pintu seseorang dari kamu. Dia mandi didalamnya lima kali sehari. Adakah menurut pendapat kamu,akan tinggal kotoran (daki)pada tubuhnya ?” Para sahabat menjawab,”Tidak sedikitpun akan tertinggal padanya.” Lalu Rasul Saw. Bersabda,”Shalat lima kali sehari akan menghilangkan dosa-dosa,seperti air tersebut menghilangkan kotoran dari tubuhnya.”(HR. Imam Ahmad,Ad-Darimi,Muslim,dan Ibnu Hibban)
Berkata sebagian ulama,”Perumpamaan seseorang yang shalat adalah seperti pedagang. Tidak akan memperoleh laba,kecuali dia menyediakan modal untuk dagangannya itu. Demikian pula seseorang yang mengerjakan shalat,tidak akan diterima shalat sunnahnya samapi dia melaksanakan shalat fardhunya.”
Adakalanya,Abu Bakar r.a. berkata pada saat tiba waktu shalat,”Bangkitlah sekarang untuk memadamkan api (dosa-dosa) yang kalian nyalakan.”
Keutamaan Menyempurnakan Rukun Shalat
Rasul saw. bersabda,”Perumpamaan shalat fardhu adalah seperti neraca. Barangsiapa mencukupkannya,akan menerima takaran (pahala) yang cukup pula.”
Berkata Yazid Ar-raqqassyi,”shalat Rasulullah saw. selalu serupa kesempurnaannya,seolah-olah ditimbang dengan saksama.”
”Sejahat-jahat pencuri ialah orang yang mencuri shalatnya (yakni tidak menyempurnakan ruku’,sujud,dan khusyuknya.”(HR. Imam Ahmad dan Al-Hakim dari Abu Al-Anshari. Demikian pula Imam Malik dalam kitab A-Muwath-tha,serta Abu Daud dan Ahmad,Abu Ya’la,dan lainnya.)
”Pada hari kiamat kelak,Allah Swt. Tidak akan menerima shalat seseorang yang tidak meluruskan tulang punggungnya (berdiri tegak) antara ruku’ dan sujudnya.”(Dirawikan Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abi hurairah dengan sanad Sahih)
Keutamaan Shalat Berjamaah
Rasulullah saw. bersabda,”Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian,yakni dua puluh tujuh tingkatan (derajat).”,(HR. Malik,Ahmad,Bukhori,Muslim,Tirmidzi,dan An-Nasa’i)
Usman meriwayatkan secara marfu’(yakni dia menisbahkan ucapan ini kepada Nabi Saw.)”Barangsiapa menghadiri shalat jamaah isya (di masjid),seakan-akan dia bertahajjud setengah malam,dan barangsiapa menghadiri shalat jamaah subuh,seakan-akan dia bertahajjud semalam suntuk.”(HR. Muslim dan Tirmidzi)
Berkata An-Nakhai,”perumpamaan seorang yang mengimami shalat tanpa ilmu yang dimilikinya adalah seperti seorang yang menakar air dalam lautan. Dia tidak akan mengetahui lebih atau kurangnya.”
Diwirayatkan,Maimun bin Muhran datang kemasjid,lalu dikaatakan kepadanya,”Orang-orang telah selesai shalat.” Maimun mengeluh,”Inna Lillahi Wa inna ilaihi roji’un. Sungguh,shalat ini lebih aku sukai daripada memperoleh jabatan sebagai wali negeri Irak.”
Rasulullah saw. bersabda,”Barangsiapa yang mengerjakan shalat-shalatnya selama empat puluh hari dalam jamaah,tidak ketinggalan satu takbirotul ihram pun,Allah Swt. Akan menuliskan baginya dua kebebasan: Kebebasan dari kemunafikan dan kebebasan dari api neraka.”(HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Dikatakan,kelak pada hari kiamat,ada sekelompok orang yang dibangkitkan dalam keadaan wajah mereka laksana bintang gemerlapan. Malaikat akan bertanya pada mereka,”Apa gerangan amal-amal kalian ?” mereka pun menjawab,”Kami dahulu apabila mendengar adzan,segera bangkit untuk berwudhu,tak suatu pun menyibukkan kami daripadanya.”
Kemudain,akan dibangkitkan sekelompok lainnya,wajah mereka laksana bulan purnama,dan setelah ditanya,mereka akan berkata.”Kami selalu berwudhu sebelum masuk waktu shalat.”
Kemudian,dibangkitkan pula sekelompok lainnya,wajah mereka laksana matahari,dan mereka akan berkata,”Kami selalu mendengar azan didalam masjid.”
Demikianlah sedikit tentang keutamaan yang ada dalam shalat. Insya Allah akan saya baut kembali sambungan dari keutamaan tentang shalat bagian tentang keutamaan sujud,keutamaana khusyu’,dan keutamaan Masjid dan Tempat Shalat.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk selalu berada dalam Nikmat-Nya yang besar,yaitu nikmat iman dan islam juga nikmat sehat wal afiat agar diri ini selalu bersyukur atas semua Nikmat yang Diberi-Nya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas masukan dan komentar anda.