Judul : Nanjak alus Gn Gede 14-15Mei 2016
Tema : Iseng dengan kebersamaan
Pelaku : D Irawan, Ogie, Rahmat, Aldi, Fajrin, Amin, Rully, Teguh, Imam, Chaerul, Acil, Levi, Rafly, jarwO_
“Heiii, kamu yang pakai sendal, sepatunya dipakai!!! Dengar tidak yang di suruh???!!!......” terserah bagaimana cara nya, yang penting pake sepatu”........sebagian dari hardikan menggelegar dari sang penjaga Pos pintu masuk..................
Rewind track......@#$$%@***(#$(()))---------- ....... kita rencana nanjak ke Gn Gede di awal Mei,, alih-alih abis UTS-an gitu,,, ok-lah, diitung dengan cermat, di bikin itennary yang disesuaikan, akhirnya ditawarkan oleh Panitia kecil Wahyu dan Ogie,dibantu sama rekan-rekan yang lain ......... (karena skala prioritas yang lain, dikegiatan ini rekan Wahyu belum bisa bergabung....turut berduka ya Bro Wahyu), tapi Alhamdulillah dengan penuh tanggung jawab semua kelengkapan nanjak sudah diurus beres oleh rekan Wahyu...
Pencarian data-data dan syarat pendakian pun dicari, daftar dan survei pertama dilakukan oleh rekan Wahyu, Ogie diluar dugaan, dan Yudha, animo rekan-rekan terhadap rencana ini sungguh diluar dugaan, terhitung di awal ada sekitar 23 personel yang mendaftar, disepakati untuk biaya per pendaki dikenakan sebesar 300.000,- (transport, makan, sewa tenda, simaksi, uji sehat, cemilan, dll),...... di hari H tercatat hanya 14 pendaki yang beneran berangkat, its OK, .. akhirnya yang memutuskan untuk berangkat D Irawan, Ogie, Rahmat, Aldi, Fajrin, Amin, Rully, Teguh, Imam, Chaerul, Acil, Levi, Rafly, jarwO_
Dilepas secara simbolis oleh Ibu Lia (derai air mata) dan Bapak Yosi dan Kakak Yudha.........
13 Mei 2016, selepas kuliah kami berangkat jam 23-an, dengan transport yang keren abis, mobil masih baru truk ijo....hehehe,
sempat terdengar celetukan kang Mapas...mewah sekali naek gunungnya....hiks..., jam 2-an pagi lebih, kami sudah sampai di Cibodas, beberapa rekan pendaki dari komunitas lain-pun sudah mulai datang dan langsung melakukan pendakian, kami putuskan untuk mencari tempat istirahat sejenak, rencana akan mulai pendakian di jam 5.00, kami berhasil temukan warung yang bisa menampung 14 personel, “Mabes Sukarelawan”, ba’da Subuh kami berangkat, di pos masuk lapor “SIMAKSI” (arti simaksi apaan sih???) kami melapor untuk memulai pendakian, namun melihat rekan-rekan ada yang tidak bersepatu, Bapak penjaga sontak bersuara lantang ........
“Heiii, kamu yang pakai sendal, sepatunya dipakai!!! Dengar tidak yang di suruh???!!!......” terserah bagaimana cara nya, yang penting pake sepatu”..........
Numpang istirahat di basecamp dan menunggu rekan-rekan untuk bersepatu....
Apa yang kau cari KISANAK???.................................
Mau tidak mau, beberapa rekan kudu turun lagi ke Mandalawangi untuk mencari sewaan sepatu, tapi kalau dipikir-pikir sih emang bener juga yang disuruh oleh si Bapak, kalau mendaki gunung itu wajib pake sepatu, ini demi kebaikkan kita-kita juga, dan hal ini sudah di tulis juga di lembar simaksi....., jam 7-an kami full tim sudah bersepatu, surat ijin sudah ditanda tangani, mulai lah melangkah.....langkah demi langkah di-iringi dengan doa, dengan riang gembira dan penuh harapan untuk segera bertemu dengan puncak Gunung Gede, tujuan adalah puncak tapi puncak bukanlah prioritas utama karena prioritas utama adalah keselamatan dan kesehatan kita bersama. Perjalanan relatif menyenangkan, senda gurau, photo-photo keluarga, ohh indahnya kebersamaan ini...., hingga tak terasa jam ditangan sudah menunjukkan jam 12 siang, tapi kami masih berada di sekitaran “air panas”.... akhirnya sepakat untuk mempercepat langkah, kami sebentar di “kandang batu”, jam 14-an kurang, kami sudah sampai di pos “kandang badak” satu pos dimana bisa menjadi basecamp, untuk bermalam dan mendirikan tenda sebelum melakukan pendakian lanjutan ke puncak, segera kami berbagi tugas, - mendirikan tenda, - masak, - makan, cuci panci, ngupi, - hahahihi...., menu sore ini adalah nasi, omelet, mie rebus, telur goreng ditambah mie lagi.....hallahhh.. mie lagi mie lagi.....
Ha-ha-hi-hi kami berakhir di jam 19-an, karena kami harus istirahat, untuk lanjut besok subuh jam 4-an buat coba mencapai puncak..., dengkur, dengus nafas, ngorok, kegelisahan, kentut, saling bersautan silih berganti, jam 4-an kurang beberapa pren sudah menepati janji untuk bangun, dan langsung nanjak....10 personel berangkat lebih dulu, 4 personel menyusul, desiran angin menyusup di sela-sela pohon, menyelinap di jaket-jaket kami, kilatan lampu senter kami saling bergerak, dengus nafas saling berbalap dengan desiran kabut dan angin, bunyi pepohonan berderit seolah melihat kami keluarga besar TI yang ingin menikmati alam_Nya, demikian rukun-nya, saling berbaris rapi, saling asah-asih-asuh, saling mengingatkan di jalanan,,, sampai kami di satu tanjakan, entah itu namanya tanjakan apa? Ada yang sebut “tanjakan setan”, “tanjakan rante”, “tanjakan ekstrem” aahhh.... apalah arti sebuah nama, yang pasti tanjakan ini sungguh membuat kami wajib meningkatkan kewaspadaan berlipat-lipat, dengan berpegangan pada tali layaknya para climber kelas nasional kami semua beraksi ( ampe kagak sempet moto).....pegang tali-nya, ati-ati, satu persatu, siap,, lanjut...teriakan demi teriakan saling mengingatkan kita..........lancar
tak terasa subuh menjelang, rekan-rekan yang menunaikan sholat subuh segera beranjak untuk melakukan sholat di antara pepohonan dan ruang yang sempit,
Beberapa rekan sudah mulai merasakan tangan dan kaki-kaki ba’al akibat dingin, ada juga yang sudah mulai mual, ada juga yang sudah mulai berputar-putar pandangan, ini salah satu efek di ketinggian, dimana dengan oksigen yang tipis, ditambah daya tahan tubuh yang tidak terlalu bagus akan menyebabkan personel oleng, kami putuskan untuk istirahat sejenak, memakan cemilan crakers dan beberapa potong coklat serta minum yang cukup dan terbukti hal ini memberikan efek yang lumayan bagus, tubuh rekan menjadi lebih bersemangat, dengan semangat ini, kami berhasil mendapatkan jepretan yang indah di pagi hari.....Alhamdulillah kami telah sampai puncak.........
Poto-poto puncak lainnya mana nih???.......
kami putuskan untuk turun dari “kandang badak” menuju Cibodas adalah jam 11 , karena sesuai perjanjian dengan mobil jemputan kami, tidak sampai sore,,, das-des-das-des berbagi tugas bongkar tenda, packing ulang, kami melesat menuju area penjemputan “Cibodas”.....
disinilah awal cerita bagaimana kami harus menghadapi kondisi phisik dan phikis, beberapa rekan kami yang cidera, bagaimana kami harus melatih kesabaran, bagaimana kami harus bersikap, bagaimana kami harus saling tetap menjaga kebersamaan.....bagaimana saling merasakan beberapa derita nikmat dari kegiatan pendakian gunung, pendakian gunung bukanlah kegiatan biasa, pendakian gunung adalah kegiatan yang sangat beresiko......... biarlah sisa cerita ini akan kami simpan dalam hati, yang sewaktu-waktu bisa dibuka kembali dengan canda gurau, dengan senyum kecut mengenang kelakuan sendiri, dengan senyum malu mengenang kesombongan sendiri, dengan senyum manis mengenang keisengan, kelicikan dan kepicikan, dengan bangga mengenang mampu mencapai puncak dimana tersebar penjual nasi uduk, kuning, mie rebus, goreng tahu, goreng bakwan...............biarkanlah malam mendekap cerita ini, berselimut dengan kenangan yang tiada akan habis, biarkanlah pagi kembali lagi untuk memancarkan sinar semangat menggapai asa............. tapi ........ahh sudahlah......
Tanggal 15 Mei 2016 pukul 21-an lebih, kami sudah sampai di Tikum awal “kampus STTI” dan langsung pulang menuju tempat tidur masing-masing......ngoookkkk
Mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan selama trip nanjak alus Gunung Gede 14-15 Mei 2016..... glek’s...#keeprock’in
......Sampai bertemu di trip yang lain.... kayaknya kepulauan seribu bolehlah....
Poto-poto lengkap bisa dilihat di arsip grup mamah (kalau sudah ada yang aplod yack)
Rekaman pidio bisa dilihat kalau Abang Irul udah selesai garap n aplod yack....
Ini bukan link-nya yack.....swear bukan link-nya...., link aseli masih ada di IRUL
https://youtu.be/OH4PfQFZfaI https://www.youtube.com/watch?v=Dt0rOMGOs28 https://www.youtube.com/watch?v=IyV8yjV0rcA
Terima kasih kepada :
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sudah memberikan kesempatan
2. Wahyu, tanggung jawab terhadap kegiatannya, yahuddd banget... top dah (calon EO terbaik)
3. Ogie, ....rokok-mu mempercepat diriku terbunuh.......hahaha
4. Devi, yang berhasil mendapatkan angkutan super mewah walau hanya untuk sekedar mendaki... glek’s
5. Rahmat, Aldi, Fajrin, Amin, Rully, Teguh, Imam, Chaerul, Acil, Levi, Rafly, atas kebersamaannya, ha-ha-hi-hi nya, keren semua dah...
6. Pren-pren STTI yang sudah do’a dan nge-dukung terlaksana nya kegiatan ini , maaf kagak cukup disebutin satu persatu.
7. Pak Sopir, yang walaupun kagak sesuai dengan kesepakatan jamnya, tetep mau nungguin kami, maaf ya Pak...
Penasaran dengan keseruan kami ? Nyoook dah tonton videonye disini.
Diatas Ketinggian 2958 MDPL(Bagian I)
Diatas Ketinggian 2958 MDPL(Bagian II)