Cari Blog Ini

Kamis, 19 Mei 2016

Cerita Dari Atas 2958 MDPL


Penulis: jars (Reptil 2006)

Judul : Nanjak alus Gn Gede 14-15Mei 2016
Tema : Iseng dengan kebersamaan
Pelaku : D Irawan, Ogie, Rahmat, Aldi, Fajrin, Amin, Rully, Teguh, Imam, Chaerul, Acil, Levi, Rafly, jarwO_

“Heiii, kamu yang pakai sendal, sepatunya dipakai!!! Dengar tidak yang di suruh???!!!......” terserah bagaimana cara nya, yang penting pake sepatu”........sebagian dari hardikan menggelegar dari sang penjaga Pos pintu masuk..................

Rewind track......@#$$%@***(#$(()))---------- ....... kita rencana nanjak ke Gn Gede di awal Mei,, alih-alih abis UTS-an gitu,,, ok-lah, diitung dengan cermat, di bikin itennary yang disesuaikan, akhirnya ditawarkan oleh Panitia kecil Wahyu dan Ogie,dibantu sama rekan-rekan yang lain ......... (karena skala prioritas yang lain, dikegiatan ini rekan Wahyu belum bisa bergabung....turut berduka ya Bro Wahyu), tapi Alhamdulillah dengan penuh tanggung jawab semua kelengkapan nanjak sudah diurus beres oleh rekan Wahyu...


Pencarian data-data dan syarat pendakian pun dicari, daftar dan survei pertama dilakukan oleh rekan Wahyu, Ogie diluar dugaan, dan Yudha, animo rekan-rekan terhadap rencana ini sungguh diluar dugaan, terhitung di awal ada sekitar 23 personel yang mendaftar, disepakati untuk biaya per pendaki dikenakan sebesar 300.000,- (transport, makan, sewa tenda, simaksi, uji sehat, cemilan, dll),...... di hari H tercatat hanya 14 pendaki yang beneran berangkat, its OK, .. akhirnya yang memutuskan untuk berangkat D Irawan, Ogie, Rahmat, Aldi, Fajrin, Amin, Rully, Teguh, Imam, Chaerul, Acil, Levi, Rafly, jarwO_


Dilepas secara simbolis oleh Ibu Lia (derai air mata) dan Bapak Yosi dan Kakak Yudha.........



13 Mei 2016, selepas kuliah kami berangkat jam 23-an, dengan transport yang keren abis, mobil masih baru truk ijo....hehehe,



sempat terdengar celetukan kang Mapas...mewah sekali naek gunungnya....hiks..., jam 2-an pagi lebih, kami sudah sampai di Cibodas, beberapa rekan pendaki dari komunitas lain-pun sudah mulai datang dan langsung melakukan pendakian, kami putuskan untuk mencari tempat istirahat sejenak, rencana akan mulai pendakian di jam 5.00, kami berhasil temukan warung yang bisa menampung 14 personel, “Mabes Sukarelawan”, ba’da Subuh kami berangkat, di pos masuk lapor “SIMAKSI” (arti simaksi apaan sih???) kami melapor untuk memulai pendakian, namun melihat rekan-rekan ada yang tidak bersepatu, Bapak penjaga sontak bersuara lantang ........

“Heiii, kamu yang pakai sendal, sepatunya dipakai!!! Dengar tidak yang di suruh???!!!......” terserah bagaimana cara nya, yang penting pake sepatu”..........



Numpang istirahat di basecamp dan menunggu rekan-rekan untuk bersepatu....



Apa yang kau cari KISANAK???.................................


Mau tidak mau, beberapa rekan kudu turun lagi ke Mandalawangi untuk mencari sewaan sepatu, tapi kalau dipikir-pikir sih emang bener juga yang disuruh oleh si Bapak, kalau mendaki gunung itu wajib pake sepatu, ini demi kebaikkan kita-kita juga, dan hal ini sudah di tulis juga di lembar simaksi....., jam 7-an kami full tim sudah bersepatu, surat ijin sudah ditanda tangani, mulai lah melangkah.....langkah demi langkah di-iringi dengan doa, dengan riang gembira dan penuh harapan untuk segera bertemu dengan puncak Gunung Gede, tujuan adalah puncak tapi puncak bukanlah prioritas utama karena prioritas utama adalah keselamatan dan kesehatan kita bersama. Perjalanan relatif menyenangkan, senda gurau, photo-photo keluarga, ohh indahnya kebersamaan ini...., hingga tak terasa jam ditangan sudah menunjukkan jam 12 siang, tapi kami masih berada di sekitaran “air panas”.... akhirnya sepakat untuk mempercepat langkah, kami sebentar di “kandang batu”, jam 14-an kurang, kami sudah sampai di pos “kandang badak” satu pos dimana bisa menjadi basecamp, untuk bermalam dan mendirikan tenda sebelum melakukan pendakian lanjutan ke puncak, segera kami berbagi tugas, - mendirikan tenda, - masak, - makan, cuci panci, ngupi, - hahahihi...., menu sore ini adalah nasi, omelet, mie rebus, telur goreng ditambah mie lagi.....hallahhh.. mie lagi mie lagi.....



Ha-ha-hi-hi kami berakhir di jam 19-an, karena kami harus istirahat, untuk lanjut besok subuh jam 4-an buat coba mencapai puncak..., dengkur, dengus nafas, ngorok, kegelisahan, kentut, saling bersautan silih berganti, jam 4-an kurang beberapa pren sudah menepati janji untuk bangun, dan langsung nanjak....10 personel berangkat lebih dulu, 4 personel menyusul, desiran angin menyusup di sela-sela pohon, menyelinap di jaket-jaket kami, kilatan lampu senter kami saling bergerak, dengus nafas saling berbalap dengan desiran kabut dan angin, bunyi pepohonan berderit seolah melihat kami keluarga besar TI yang ingin menikmati alam_Nya, demikian rukun-nya, saling berbaris rapi, saling asah-asih-asuh, saling mengingatkan di jalanan,,, sampai kami di satu tanjakan, entah itu namanya tanjakan apa? Ada yang sebut “tanjakan setan”, “tanjakan rante”, “tanjakan ekstrem” aahhh.... apalah arti sebuah nama, yang pasti tanjakan ini sungguh membuat kami wajib meningkatkan kewaspadaan berlipat-lipat, dengan berpegangan pada tali layaknya para climber kelas nasional kami semua beraksi ( ampe kagak sempet moto).....pegang tali-nya, ati-ati, satu persatu, siap,, lanjut...teriakan demi teriakan saling mengingatkan kita..........lancar


tak terasa subuh menjelang, rekan-rekan yang menunaikan sholat subuh segera beranjak untuk melakukan sholat di antara pepohonan dan ruang yang sempit,



Beberapa rekan sudah mulai merasakan tangan dan kaki-kaki ba’al akibat dingin, ada juga yang sudah mulai mual, ada juga yang sudah mulai berputar-putar pandangan, ini salah satu efek di ketinggian, dimana dengan oksigen yang tipis, ditambah daya tahan tubuh yang tidak terlalu bagus akan menyebabkan personel oleng, kami putuskan untuk istirahat sejenak, memakan cemilan crakers dan beberapa potong coklat serta minum yang cukup dan terbukti hal ini memberikan efek yang lumayan bagus, tubuh rekan menjadi lebih bersemangat, dengan semangat ini, kami berhasil mendapatkan jepretan yang indah di pagi hari.....Alhamdulillah kami telah sampai puncak.........

Poto-poto puncak lainnya mana nih???.......


kami putuskan untuk turun dari “kandang badak” menuju Cibodas adalah jam 11 , karena sesuai perjanjian dengan mobil jemputan kami, tidak sampai sore,,, das-des-das-des berbagi tugas bongkar tenda, packing ulang, kami melesat menuju area penjemputan “Cibodas”.....

disinilah awal cerita bagaimana kami harus menghadapi kondisi phisik dan phikis, beberapa rekan kami yang cidera, bagaimana kami harus melatih kesabaran, bagaimana kami harus bersikap, bagaimana kami harus saling tetap menjaga kebersamaan.....bagaimana saling merasakan beberapa derita nikmat dari kegiatan pendakian gunung, pendakian gunung bukanlah kegiatan biasa, pendakian gunung adalah kegiatan yang sangat beresiko......... biarlah sisa cerita ini akan kami simpan dalam hati, yang sewaktu-waktu bisa dibuka kembali dengan canda gurau, dengan senyum kecut mengenang kelakuan sendiri, dengan senyum malu mengenang kesombongan sendiri, dengan senyum manis mengenang keisengan, kelicikan dan kepicikan, dengan bangga mengenang mampu mencapai puncak dimana tersebar penjual nasi uduk, kuning, mie rebus, goreng tahu, goreng bakwan...............biarkanlah malam mendekap cerita ini, berselimut dengan kenangan yang tiada akan habis, biarkanlah pagi kembali lagi untuk memancarkan sinar semangat menggapai asa............. tapi ........ahh sudahlah......

Tanggal 15 Mei 2016 pukul 21-an lebih, kami sudah sampai di Tikum awal “kampus STTI” dan langsung pulang menuju tempat tidur masing-masing......ngoookkkk
Mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan selama trip nanjak alus Gunung Gede 14-15 Mei 2016..... glek’s...#keeprock’in

......Sampai bertemu di trip yang lain.... kayaknya kepulauan seribu bolehlah....

Poto-poto lengkap bisa dilihat di arsip grup mamah (kalau sudah ada yang aplod yack)
Rekaman pidio bisa dilihat kalau Abang Irul udah selesai garap n aplod yack....

Ini bukan link-nya yack.....swear bukan link-nya...., link aseli masih ada di IRUL

https://youtu.be/OH4PfQFZfaI https://www.youtube.com/watch?v=Dt0rOMGOs28 https://www.youtube.com/watch?v=IyV8yjV0rcA




Terima kasih kepada :
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sudah memberikan kesempatan
2. Wahyu, tanggung jawab terhadap kegiatannya, yahuddd banget... top dah (calon EO terbaik)
3. Ogie, ....rokok-mu mempercepat diriku terbunuh.......hahaha
4. Devi, yang berhasil mendapatkan angkutan super mewah walau hanya untuk sekedar mendaki... glek’s
5. Rahmat, Aldi, Fajrin, Amin, Rully, Teguh, Imam, Chaerul, Acil, Levi, Rafly, atas kebersamaannya, ha-ha-hi-hi nya, keren semua dah...
6. Pren-pren STTI yang sudah do’a dan nge-dukung terlaksana nya kegiatan ini , maaf kagak cukup disebutin satu persatu.
7. Pak Sopir, yang walaupun kagak sesuai dengan kesepakatan jamnya, tetep mau nungguin kami, maaf ya Pak...

Penasaran dengan keseruan kami ? Nyoook dah tonton videonye disini.
Diatas Ketinggian 2958 MDPL(Bagian I)
Diatas Ketinggian 2958 MDPL(Bagian II)

Kamis, 28 April 2016

Sedikit Tentang Ilmu Tasawwuf

I'ROBNYA HATI MENURUT IMAM HUJJATULLOH AL-GHAZALI
Dinukil dari kitab Minhajul 'Arifin karya Imam Al Ghazzali
باب الأحكام و إعراب القلوب على أربعة أنواع : رفع , و فتح , و خفض ,و وقف .-
I'robnya hati ada empat macam :
1. rofa' (terangkat)
2. fath (terbuka)
3. khofadz (turun)
4. waqf (berhenti/mati)
فرفع القلب : في ذكر الله .و فتح القلب : في الرضاء عن الله تعالى .و خفض القلب : في الاشتغال بغير الله تعالى .و وقف القلب : في الغفلة عن الله تعالى .
Rofa' (terangkat) nya hati adalah ketika dzikir kpd Allah, Fath (terbuka) nya hati adalah ketika ridho kepada Allah, Khofadz (turun) nya hati adalah ketika sibuk dgn selain Allah, Waqof (berhenti/mati) nya hati adalah ketika lalai dari Allah swt .
فعلامة الرفع ثلاثة أشياء : وجود الموافقة , و فقد المخالفة , و دوام الشوق .
Tanda rofa' nya hati ada 3 :
1. ada kecocokan
2. hilangnya penyimpangan
3. kerinduan-
و علامة الفتح ثلاثة أشياء : التوكل , و الصدق , و اليقين .-
Tanda fath nya hati ada 3 :
1. kepasrahan
2. kejujuran
3. keyakinan
و علامة الخفض ثلاثة أشياء : العجب , و الرياء , و الحرص و هو مرعاة الدنيا .
Tanda khofadz nya hati ada 3 :
1. bangga diri
2. pamer
3. tamak yaitu selalu memperhatikan dunia.-
و علامة الوقف ثلاثة أشياء : زوال حلاوة الطاعة , و عدم مرارة المعصية , و التباس الحلال-
Tanda waqof nya hati ada 3 :
1. hilangnya rasa manis dlm ketaatan
2. tiadanya rasa pahit dalam kemaksiatan
3. ketidak jelasan kehalalan.
Wallohu a'lam.
منهاج العارفين للامام أبي حامد الغزالي
Yaa Allah..Semoga Engkau jadikan hati kami menjadi hati yang beri'rob Rofa' dan beri'rob Fath, janganlah Engkau jadikan hati kami menjadi hati yang beri'rob Khofadz dan beri'rob Waqof... Aamiin..
**********
Belajar Islam itu kepada ulama jangan ke mbah google. Namun jika terpaksa gunakan saja www.islamuna.info jangan ke simbah. Karena di islamuna, situs-situs non aswaja diblokir.
Atau gabung di grup tanya jawab aswaja
www.facebook.com/groups/piss.ktb
Ada beberapa aplikasi yang wajib didownload oleh para pengguna android. Silakan masuk playstore dan ketik piss.ktb. Dan akan anda temui beberapa aplikasi dari tim kami.
1. TANYA JAWAB ISLAM
Berisi ribuan dokument piss yang bisa anda baca secara ofline (cocok bagi yang paket datanya pas-pasan). Isi dokumen akan kami update secara berkala.
https://play.google.com/store/apps/details…
2. USTADZ MENJAWAB
Aplikasi piss offline. Dan pada saat anda online, dokument akan terupdate secara otomatis. Sesaat setelah download mungkin anda mendapati aplikasi ini kosong. Tidak perlu gusar, biarkan saja dulu akan terupdate dengan sendirinya.
https://play.google.com/store/apps/details…
Ayo sebarkan aplikasi ini dan kasih bintang 5 smg hal yang sepele ini menjadi sangat berarti kelak. Amin


Sumber : fanpage islamuna.info #Googlenya Aswaja

Kamis, 21 April 2016

Belajar C++ : Menghitung Luas Persegi Panjang,Segitiga,dan Lingkaran

Langsung saja saya mencoba memberikan sedikit ilmu yang saya punya dari hasil saya belajar. Berikut kode untuk mencari Luas Persegi panjang.

#include<iostream>
#include <conio.h>
using namespace std;
{
float p,l;
cout<<"::: Software Penghitung Luas Persegi Panjang :::"< cout<<"masukkan nilai panjang =";
cin>>p;
cout<<"Masukkan nilai lebar =";
cin>>l;
cout<<"Luas Persegi Panjang =";
cout<<(p*l);
return 0;
}


Dan berikut skrensut hasil programnya :


Selanjutnya cara Mencari Keliling dan Luas Lingkaran dengan memasukkan nilai Panjang,Alas,dan Tinggi Segitiga :
#include<iostream>
#include<conio.h>
#include<stdlib.h>
using namespace std;
int main ()
{
double PA,PB,A,T;
double Keliling;
double Luas;

cout<<"\t\t\tMenghitung Keliling dan Luas Segitiga"< cout<<"Masukkan Panjang Sisi A :";
cin>>PA;
cout<<"Masukkan Panjang Sisi B :";
cin>>PB;
cout<<"Masukkan Alas Segitiga :";
cin>>A;
cout<<"Masukkan Tinggi Segitiga :";
cin>>T;
cout<<"\==========================="< Keliling=PA+PB+A;
cout<<"Keliling :"< Luas=0.5*(A*T);
cout<<"Luas :"<<luas<<endl;
getche();
}

Berikut skrensut ketika program di Execute lalu pilih Compile&Run


Selanjutnya kita Mencari Luas Segitiga dengan Memasukkan Nilai Alas dan Tinggi.
#include<iostream>
#include<conio.h>
using namespace std;
int main ()
{
int a,t,luas;
cout<<"\t\tProgram Menghitung Luas Segitiga\n\t\t Oleh: \t\tArul R\n";
cout<<"Masukkan Alas"<<endl
cin>>a;
cout<<"Masukkan Tinggi"<<endl;
cin>>t;
cout<<" Jadi Luasnya Berapa ?"<<endl;
cout<<"a="<<a<<" cm"<< endl;
cout<<"t="<<t<<" cm"<< endl;
cout<<" L=...?"<<endl;
luas=(a*t)/2;
cout<<"Luasnya adalah=(a*t*0.5))="<<luas<<"cm persegi";
getch();
}

Berikut hasil kode yang telah diketik dan di Execute lalu pilih Compile&Run

Dan yang terakhir yaitu Mencari Luas dan Keliling Lingkaran
#include<iostream>
#include<conio.h>
#define PHI 3.14
using namespace std;
int main ()
{
float luas,kel,jari_jari;
cout<<"_____MENGHITUNG LUAS DAN KELILING LINGKARAN_____\n"< cout<<"\t\tMasukkan jari-jari lingkaran :";
cin>>jari_jari;
cout< luas = PHI*jari_jari*jari_jari;
kel = 2*PHI*jari_jari;
cout<<"_____* JAWABAN *_____"< cout<<"\tJadi luas lingkaran\t\t:"< cout<<"\tJadi keliling lingkaran\t\t:"< cout<<"SELESAI"< return 0;
}

Hasil akhir dari kode diatas dan skrensut setelah di Execute lalu pilih Compile&Run.

Sekian sedikit berbagi ilmu yang saya bisa. Mudah-mudahan dengan saling berbagi (Ilmu) ini,kita diberi kemudahan dalam belajar dan mengamalkan ilmu kita agar bisa bermanfaat untuk orang banyak. Jangan pernah lelah untuk belajar dan mencari ilmu. Terusalah gali potensi yan kita miliki agar dapat memberikan kemaslahatan untuk sesama. Bila ada masukan,kritik,maupun saran untuk menjadikan blog ini lebih baik dan bermanfaat lagi,silahkan tinggalkan "jejak" anda dengan memberikan komentar disetiap postingan yang saya bagikan. Terima Kasih.

Sabtu, 05 Maret 2016

Sahabat Dalam Iman



Jenis Teman Sesuai Kriterianya :



1. Teman Atas Dasar asas Manfaat
Dialah yang berteman denganmu ketika dia dapat manfaat darimu berupa harta,kedudukan,dsb. Jika dia tidak lagi mengambil manfaat darimu,ia akan membelakangimu,seolah-olah dia tidak pernah mengenalmu dan engkau tidak pernah mengenalnya. Betapa banyak teman seperti ini di zaman sekarang bukan ?

2. Teman Untuk Bersenang-senang
Dialah yang berteman denganmu karena ingin bersenang-senang denganmu dalam percakapan dan pergaulan, namun dia tidak bermanfaat bagimu dan tidak ingin memberimu faedah berteman dengannya. Berteman dengannya hanyalah menghabiskan waktu. Hindarilah teman seperti ini.

3. Teman Yang Utama
Dia membawamu kepada kebaikan dan melarangmu dari keburukan. Dai membuka pintu kebaikan dan menunjukkanmu padanya. Bila engkau tergelincir, maka dia akan menyelamatkanmu dengan cara yang tidak menjatuhkan kemuliaannya.

{ Syaikh Bakr Abu Zaid dalam kitabnya “Hilyah Thaalib al-‘ilm”(Hiasan bagi para penuntut ilmu), hal. 23}

..: ADA 6 ALASAN MENCARI TEMAN YANG SHALEH :..

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata ”Berkumpul dengan orang-orang yang Shaleh akan mengubahmu dari enam hal kepada enam hal, yaitu :”

1. Dari Keraguan (dalam perkara agama) menjadi yakin.
2. Dari sikap riya’ menjadi ikhlas dalam beribadah.
3. Dari lalai dalam berdzikir menjadi senantiasa berdzikir.
4. Dari ambisius dunia menjadi cinta akhirat.
5. Dari sifat sombong menjadi penuh tawadhu’.
6. Dari niat yang buruk dalam berbicara menjadi senantiasa memberi ikhlas dalam nasihat.


Berkata Umar bin Khattab Radhiyallahu’anhu :
”Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang sholih. Maka apabila kalian mendapati teman yang sholih, peganglah ia erat-erat.”



Berkata Imam Syafi’i :
”Apabila kalian memiliki teman yang membantumu dalam ketaatan, maka genggam erat tangannya. Karena mendapatkan seorang sahabat itu sulit, sedangkan berpisah darinya itu mudah.”



Berkata Al Hasan Al Bashri :
”sahabat-sahabat kami lebih kami cintai daripada keluarga dan anak-anak kami. Karena keeluarga kami mengingatkan kami kepada dunia, sedangkan sahabat kami mengingatkan kami pada akhirat. Dan sebagian sifat mereka adalah itsar (Mendahulukan orang lain dalam perkara dunia).”



Berkata Luqman Al Hakim pada anaknya :
"Wahai anakku hendaknya yang pertama engkau usahakan setelah keimanan kepada Allah adalah mencari sahabat yang jujur. Karena ia ibarat pohon, bila engkau duduk berteduk dibawahnya, ia akan meneduhimu. Bila engkau mengambil buahnya, ia akan mengenyangkanmu. Dan bila ia tidak memberi manfaat bagimu, ia tidak akan merugikanmu.”



Ketika Imam Ahmad Rahimahullah sakit, sampai terbaring ditempat tidurnya, sahabat beliau Imam Syafi’i Rahimahullah menjenguknya. Maka tatkala Imam Syafi’i melihat sahabatnya sakit keras, beliau sangat sedih sehingga menjadi sakit karenanya. Maka tatkala Imam Ahmad mengetahui hal ini, beliau menguatkan diri untuk menjenguk Imam Syafi’i. Ketika beliau melihat Imam Syafi’i beliau berkata : ”Kekasihku sakit, dan aku menjenguknya maka aku ikut sakit karenanya. Dan kekasihku telah sembuh dan ia menjengukku, maka aku menjadi sembuh setelah melihatnya.




Ya allah anugerahkanlah kepada kami teman-teman yang sholeh, yang mengajak kami pada kebaikan bukan yang mengajak kemaksiatan. Aku memohon kepada Allah dengan nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya yang mulia agar kita menjadi sahabat sejati dalam kataatan. Yang kelak tangan-tangan ini akan menggandeng tangan yang lain memasuki surga-Nya.


Wahai sahabat-sahabatku yang shaleh,ingatkanlah diriku ketika aku jauh dari kebaikan, terlalu sibuk mengurusi urusan dunia,sibuk dengan kelalaian dan kemaksiatan. Nasihatilah aku yang dhoif ini,jangan engkau merasa sungkan untuk menegurku apabila aku salah. Wahai sahabat-sahabatku yang shaleh, ingatlah diriku ketika kelak Allah memasukkan dirimu ke Surga-Nya. Gandenglah tanganku agar aku dapat beriring bersama denganmu menuju Surga-Nya.



Sumber Fanpage Alhabib Quraisy Baharun
Sumber Fanpage Madras Ribath

Senin, 25 Januari 2016

APAKAH BENAR BID'AH ITU (Semua) SESAT ?



APAKAH BENAR BID’AH ITU SESAT ?



بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ



Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala Puji hanya milik Allah swt Rabb semesta alam. Yang dengan Sifat Rahman-Nya semua makhluk dimuka bumi merasakan nikmat kehidupan yang tak mungkin bisa kita hitung dari awal hingga akhir kita hidup. Salawat beriring salam semoga selalu tercurahkan dan limpahkan kepada junjungan kita semua,kekasih Allah,makhluk termulia dari sifat dan pribadinya,baik dzahir maupun batinnya,pemberi syafaat kelak diakhirat dengan Izin-Nya,Al-Musthofa SayyidinaWanabiyina Wamaulana Muhammad Saw. tak lupa untuk keluarga,sahabat,dan kita umatnya hingga akhir jaman. Semoga kita selalu ada dalam umat yang beliau saw rindukan. Aamiin Allahumma aamiin.

Dewasa ini,banyak sekali kita dapati sebagian golongan yang menebarkan rasa “permusuhan”. Hanya karena berbeda pandangan tentang suatu amalan-amalan sunah,mereka berani menghakimi bahkan mencap Ahli Bid’ah hingga menganggap kafir. Naudzubillah.

Melalui halaman ini,sedikit ingin saya sampaikan tentang tata cara pengambilan suatu hukum dalam Islam untuk mengtahui hukum suatu amalan atau ibadah yang dilakukan di masayarakat. Tulisan ini saya ambil dariSumber: Fanpage Nashrul Mukmin yang beliau tulis pada 23 Januari 2016 pukul 22.16 WIB.
Semoga memalui penjelasan beliau Allah berikan kita taufik dan hidayah agar kita tidak mudah menuduh sesama muslim dengan sebutan-sebutan yang tak pantas bahkan berani mencap kafir. Semoga mereka yang masih keras hatinya dalam beragama Allah lembutkan hingga mereka dapat memahami kebenaran dan kebaikan-kebaikan yang terkandung dalam agama ini.

Kita tentu sering atau pernah mendengar atau pernah membaca ungkapan-ungkapan berikut ini:
”Itu Bid’ah,karena Rasulullah Saw. tidak pernah mengerjakannya !” ”Itu salah,karena Rasulullah Saw. tidak pernah melakukannya !” ”Itu sesat,karena Rasulullah Saw. tidak pernah memperbuatnya !”
Ungkapan tersebut seakan menjadi dalil ijmali,yaitu dalil yang berlaku umum untuk segala hal. Ungkapan tersebut tidak diungkapkan sebagai dalil tafsili (dalil yang hanya berlaku secara spesifik untuk hal-hal tertentu saja). Ungkapan tersebut biasa diperkuat dengan dalil ”bahwa segala sesuatu yang tidak Rasulullah Saw. perbuat adalah bid’ah,dan setiap bid’ah adalah sesat. Dan setiap yang sesat masuk neraka.” Benarkah demikian ?

Untuk mengetahui benar dan salahnya dari ungkapan tersebut,mari kita periksa dan teliti lebih cermat lagi.
Pertama Kajian dari Aspek Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an Allah Swt. Berfirman :

مَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ كَيۡ لَا يَكُونَ دُولَةَۢ بَيۡنَ ٱلۡأَغۡنِيَآءِ مِنكُمۡۚ وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ ٧
7. “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”
Ternyata ayat Al-Qur’an memerintahkan meninggalkan apa yang Rasulullah Saw. larang,bukan yang Rasulullah Saw. tidak perbuat.

Kedua Kajian dari Aspek As-Sunnah
Dari Mu’adz bin Jabal,bahwasanya Rasul Saw. ketika mengutusnya ke Yaman bertanya kepada Muadz:
”Bagaimana caranya engkau memutuskan perkara yang dibawa kehadapanmu ?” ”Saya akan memutuskannya menurut yang tersebut dalan Kitabullah.”Kata Mu’adz.
Nabi Saw. bertanya lagi:”Kalau engkau tidak menemukannya dalam kitabullah,bagaimana ?”
Jawab Mu’adz :”Saya akan memutuskannya menurut Sunnah Rasul.“
Nabi Saw. menanya lagi:”Kalau engkau tak menemui itu dalam Sunnah Rasul,bagaimana ?”
Mu’adz menjawab:”Ketika itu saya akan ber-ijtihad,tanpa bimbang sedikitpun.”
Mendengar jawaban seperti itu Nabi Muhammaad Saw. meletakkan tangannya ke dadanya dan berkata :
”Semua puji bagi Allah yang telah memberi taufik utusan Rasulullah sehingga menyenangkan hati Rasu-Nya.”
(HR. Imam Tirmidzi dan Abu Daud - sahih Tirmidzi juz II,hal.68-69 dan Sunnah Abu Daud juz III – halaman 303).
Dari Hadist tersebut dapat kita pahami bahwa,dalam menentukan suatu hukum ada beberapa tahapan yang harus ditempuh:


1. Merujukn kepada Kitabullah,yaitu Al=Qur’an
2. As-Sunnah,yaitu dari segi fi’liyyah,qouliyyah dan taqririyyah Rasulullah Saw.
3. Ijtihad,yaitu sebuah usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al-Qur’an dan Hadist secara Qoth’i dengan syarat menggunakan akal sehat dan juga pertimbangan matang yang dilandasi dengan ilmu yang mumpuni.

Imam As-Syafi’i Rahimahullah yang mendapat gelar kehormatan sebagai Bapak Ushul Fiqh dan sebagai Nashir ul-Hadist (Pembaca Hadist) pernah menegaskan :
”Seseorang tidak boleh memberi fatwa dalam agama Allah Swt kecuali dia mengetahui keseluruhan Al-Qur’an dan ilmu-ilmunya seperti Nasikh dan Mansukh,ayat Muhkam dan Mutasyabih,Ta’wil dan Tanzil,ayat Makiyah dan Madaniyah. Dia juga perlu mengetahui tentang Hadist-hadist Nabi Saw.,serta ilmu-ilmunya (‘ulumul hadist) seperti Nasikh dan Mansukh,dan lain-lain. Setelah itu,dia juga perlu menguasai Bahasa Arab,Sya’ir-sya’ir Arab,dan Sastra-sastranya (karena Al-Qur’an dan Hadist dalam Bahasa Arab dan mangandung kesasteraannya). Setelah itu,dia juga perlu mengetahui perbedaan Bahasa Arab dikalangan setiap ahli masyarakat Arab. Jika dia sudah menguasai keseluruhan perkara-perkara tersebut,barulah dia layak memberi fatwa mengenai halal dan haram. Jika tidak,dia tidak layak untuk memberi fatwa.”
<”Al-Faqih wal Mutafaqqih” Al-Khatib Al-Baghdadi)

Dengan demikian,maka segala bentuk amaliah ibadah yang belum ditemukan adanya dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah secara Qoth’i tidak lantas menjadi sesat,terlarang atau bid’ah,tapi harus diputuskan melalui ijtihad.

Ketiga Melalui Aspek Kenyataan Hidup
Akan kita temukan suatu kenyataan dalam kehidupan kita bahwa banyak hal amaliah yang kita lakukan yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Saw. diantaranya :
# Kegiatan memperingati Nuzulul Qur’an,Maulid Nabi Saw.,Isra Mi’raj,Halal bi Halal ,dll.
# Shalat Tarowih secara berjamaah selama satu bulan penuh di masjid
# Adzan dua kali pada Shalat Jum’at
# Membaca Kitab Barzanji,Manaqib,dll.
# Zakat Profesi
# Dan Masih banyak lagi

Bila berpedoman bahwa setiap yang tidak dilakukan Rasulullah Saw. sebagai ijmali (berlaku umum pada berbagai hal). Maka beberapa amaliyah yang telah disebutkan di atas akan menjadi sesat,syirik,kufur,bid’ah dlolalah atau haram,dengan alasan karena tidak dilakukan oleh Rasulullah Saw.,maka bayangkan berapa banyak hal lain yang juga tidak dilakukan oleh Rasulullah Saw.

Keempat Kajian dari Aspek Qaidah Ushul dan Qaidah Fiqh Kita akan temukan bahwa tidak melakukan sesuatu (at-tarku) tidaklah menunjukan haram (at-tarku la yadullu ‘alat tahrim),bahkan at-atarku tidaklah dipandang sebagai dalil (at-tarku laisa bidalilin). Yang akan kita temukan sebagai petunjuk atau dalil haram adalah larangan (an-nahyu yadullu ‘alat tahrim atau Al-aslu fin nahyi at-tahrim).

Dengan keempat sudut pandang tersebut,,tidak ada satupun yang mendukung bahwa “Rasulullah Saw. tidak melakukannya” sebagai dalil yang menunjukkan kalau hal tersebut sebagai haram,sesat,syirik,kufur atau bid’ah dlolalah”. Bahkan tidak ada yang mendukung bahwa sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Saw. sebagai sebuah dalil untuk menentukan larangan atau keharamannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa,

mengatakan sesuatu itu haram,sesat,syirik,kufur atau bid’ah dlolalah dengan dalil (alasan) bahwa Rasulullah Saw. tidak pernah mengerjakannya adalah merupakan suatu tindakan yang tidak benar dan tidak memiliki landasan yang qoth’i dalam agama.


Wallohu a’lam bi showwab. Semoga Allah senantiasa menuntun kita dengan Taufik dan Hidayah-Nya dan menjaga kita dari perbuatan-perbuatan tercela yang dapat memecah belah persatuan umat.

KEUTAMAAN DALAM SHALAT (Bagian II)




Keutamaan-Keutamaan yang Terkandung Dalam Shalat (Bagian II)

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah pemilik langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Junjungan kira Al-Musthofa Rusulillah Muhammad Saw. tak lupa kepada keluarganya,sahabatnya,ulama-ulama terdahulu serta kita sebagai umatnya.

Pada bagian pertama tentang keutamaan-keutamaan shalat,kita sudah sedikit membahas tentang Keutamaan menyempurnakan Rukun-rukun Shalat serta keutamaan shalat berjamaah yang terangkum dalam beberapa Hadist Nabi Saw.,perkataan sahabat,maupun ulama-ulama terdahulu. Kini sedikit saya akan sampaikan Firman Allah melalui ayat-ayat-Nya ataupun beberapa Hadist Nabi Saw.,sahabat,maupun ulama-ulama terdahulu yang terangkum dalam buku RAHASIA SHALAT karya Muhammad Al-Baqir yang merupakan bagian dari mahakarya Imam Ghazali dalam karangannya yang sangat terkenal Ihya ‘Ulum Al-Din.

KEUTAMAAN SUJUD
Rasul Saw. bersabda:”Tak seorang Muslimpun bersujud untuk Allah Swt. melainkan pasti dia mengangkat kedudukannya satu derajat dan mengugurkan darinya satu dosa kejahatan.”(HR. Ibnu Majah dari Ubadah bin Shamit. Muslim meriwayatkan Hadist yang hampir sama maknanya)
Diriwayatkan seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah Saw.,”Doakanlah untukku,agar aku termasuk diantara orang-orang yang kelak akan memperoleh syafaatmu dan agar Allah memberiku kesempatan untuk menemanimu di surga.”Jawab Beliau Saw.,”Bantulah aku dengan memperbanyak sujud.”(HR. Muslim dan Thabrani)
”Saat seorang hamba dalam keadaan terdekat kepada Allah Swt. ialah ketika dia sedang bersujud (itulah makna firman Allah:bersujud dan dekatkanlah dirimu.(Q.S. Al-‘Alaq[96]:19)(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Firman Allah Swt.:”Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka,dan bekas sujud.”(Q.S. Al-Fath[48]:29) Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah bagian muka mereka yang menempel pada tanah ketika bersujud. Ada pula yang mengatakan bahwa yang dimaksud ialah perasaan khusyuk yang memancar dari dalam diri manusia ke permukaan wajahnya. Pendapat inilah yang lebih benar. Namun,ada pula yang mengatakan bahwa yang dimaksud ialah sinar yang memancar kelak pada hari kiamat dari anggota tubuh yang biasa tersentuh air wudhu.
Sabda Nabi Saw.,”Bila seseorang membaca ayat sajadah (Ayat Al-Qur’an yang didalamnya ada perintah bersujud) lalu dai sujud,setan akan berpisah darinya,seraya meraung dan berkata:’Celaka aku. Orang ini diperintah agar bersujud,lalu iapun sujud dan beroleh surga sebagai ganjarannya. Sedangkan aku diperiintahkan agar bersujud,tetapi membangkang dan beroleh neraka sebagai hukumannya.”(HR. Imam Ahmad,Muslim,dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)

Berkata Abu Hurairah: ”Saat seseorang sedang bersujud adalah saat paling dekat Kepada Allah. Oleh sebab itu perbanyaklah doa oleh kalian ketika itu.”(HR. Muslim,Abu Daud,dan Nasa’i dengan susunan kata yang sedikit berbeda)
Diriwayatkan bahwa Umar bin Abdul Aziz Ra. Setiap kali bersujud selalu diatas tanah (yakni langsung tanpa penghalang apapun).
Berkata Yusuf bin Asbath: ”Hai para Pemuda,gunakanlah peluang ketika sedang sehat sebelum sakit. Kini,tiada lagi orang yang aku merasa iri kepadanya,selain orang yang masih mampu melakukan ruku’ dan sujud secara sempurna,sedangkan aku sekarang terhalang dari melakukannya secara demikian.”
Berkata Uqbah bin Muslim,”Tak satupun perangai manusia lebih disukai Allah daripada seseorang yang sangat ingin berjumpa dengan-Nya,dan tak ada saat bagi seseorang untuk lebih dekat Kepada Allah daripada ketika dia bergerak menuju sujud.”(HR. Abu Daud,Tirmidzi,dan Nasa’i)
Berkata Said bin Jubair,”Aku tak merasa sedih kehilangan sesuatu dari dunia ini,kecuali karena aku kini tidak lagi mampu bersujud.”


KEUTAMAAN KHUSYUK
Bersabda Nabi Saw.,”Barangsiapa shalat dua rakaat,didalamnya dia tidak berbicara sedikitpun dengan hatinya tentang soal-soal dunia,niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,”(HR. Ibnu Abi Syaiabah dalam bukunya Al-Mushannaf. Dalam kitab sahih Bukhori Muslim,terdapat riwayat dari Usman dengan sedikit tambahan)
Sabda Nabi Saw. dalam salah satu pesannya,”Bila kamu shalat,jadikanlah itu seolah-olah shalat yang mengucapkan selamat tinggal.”(HR. Ibnu Majah,Al-Hakim,,Al-Baihaqi,dan Ibnu Abi Hatim)
Berkata Aisyah Ra. ”Sering kali Rasulullah Saw. bercakap-cakap dengan kami,tetapi bila waktu shalat telah tiba,seakan-akan dia tidak mengenal kami,dan kami pun tak mengenalnya disebabkan seluruh perhatiannya tertuju pada keagungan Allah Swt.”(HR. Al-Azdi diantara Hadist-hadist yang lemah)
Pernah Rasulullah Saw. melihat seorang laki-laki mempermainkan janggutnya ketika sedang shalat. Beliau pun bersabda,”Sekiranya hati orang in khusyuk,niscaya khusyuk pulalah tubuhnya.”(HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah dengan sanad lemah. Berkata Al-‘Iraqy,”ini adalah ucapan Said bin Mushayyab)
Diriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib Ra. Ketika tiba saat shalat,tubuhnya gemetaran dan wajahnya berubah. Ketika ditanyakan mengenai hal itu,dia menjawab,”Telah tiba waktu untuk pelaksanaan amanat yang ditawarkan oleh Allah pada langit,bumi,dan gunung-gunung. Mereka semua menolaknya karena khawatir tidak dapat memikulnya,tetapi aku kini memikulnya.”(Dalam beberapa tafsir disebutkan bahwa yang dimaksud dengan amanat dalam Al-Qur’an ialah shalat. HR. Ibnu Majah,Ibnu Hibban,Bukhori,Muslim dan Tirmidzi dari Ubaidullah bin Aswad)

Diriwayatkan bahwa Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Ra. Apabila selesai berwudhu wajahnya berubah pucat pasi. Pernah keluarganya menanyakan hal itu kepadanya,”Mengapa anda seperti itu apabila selesai berwudhu ?” Jawabnya,”Tidakkah kalian tahu,dihadapan siapa aku akan berdiri ?”
Hatim Al-Asham,ketika diminta untuk melukiskan shalatnya berkata,”Bila datang waktu shalat,aku berwudhu dengan sesempurna mungkin,pergi ketempat shalatku,dan duduk disitu sampai tenang seluruh anggota tubuhku. Setelah itu aku bangkit dan memulai shalatku. Kujadikan Ka’bah diantara kedua mataku,shirath dibawah telapak kaki ku,surga disisi kanan ku,neraka disisi kiri ku,dan malaikatul maut dibelakang ku. Kuperkirakan ini sebagai shalatku yang terakhir dan aku pun berdiri diantara harapan dan kecemasan. Aku bertakbir dengan hati mantap,dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil,kemudian aku mulai ruku’dengan hati merunduk,dan bersujud dengan penuh khusyuk,duduk diatas bagian tubuhku sebelah kiri,menjadikan punggung kaki ku sebagai alas,sambil menegakkan kaki kananku diatas ibu jarinya. Kuikuti itu semua dengan penuh keikhlasan dan setelah itu aku pun tak tahu,apakah shalatku diterima atau tidak ?”

Berkata Abdullah bin Abbas,”Dua rakaat yang sedang-sedang saja panjangnya,dengan diiringi tafakur adalah lebih utama daripada tahajud semalam suntuk,sementara hati dibairkan lalai.”


KEUTAMAAN MASJID DAN TEMPAT SHALAT


Firman Allah Swt: “Hanya orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir sajalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah.”(Q.S. At-Taubah[9]:18)
Sabda Nabi Saw.,”Barangsiapa demi keridhaan Allah membangun sebuah masjid,walaupun seluas sarang burung merpati,niscaya Allah akan membangunkan baginya istana disurga.”(HR. Ibnu Majah,Ibnu Hiban. Juga diriwayatkan oleh Bukhori-Muslim dan Tirmidzi dari Ubaidullah bin Aswad)
”Apabila seseorang dari kamu memasuki masjid,hendaknya dia shalat dua rakaat sebelum duduk.”(HR. Imam Ahmad,Bukhori,Muslim,Tirmidzi,Abu Daud,dan Nasa’i dari Abu Qatadah)
”Malaikat bershalawat (memohonkan rahmat dan ampunan bagi setiap orang dari kamu,selama dia seusai shalat masih ditempat shalatnya itu. Para malaikat itu berdoa: ‘Ya Allah,limpahkanlah rahmat dan ampunan-Mu’. Demikian itu terus-menerus selama dia belum batal wudhunya,ataupun keluar meninggalkan maasjid.”(HR. Bukhori dari al-A’masy)

”Akan datang suatu masa,ketika sebagian manusia mengisi pembicaraan mereka di masjid-masjid mereka dengan urusan-urusan dunia mereka. Oleh karena itu,janganlah kalian ikut duduk-duduk bersama mereka. Sebab Allah Swt tak merasa perlu memandang kearah mereka.”(HR. Ibnu Hibban dari Ibnu Mas’ud dan Al-Hakim dari Anas)
”Bila kamu melihat seseorang yang biasa duduk dan mengunjungi masjid-masjid,saksikanlah dia sebagai orang yang beriman.”(HR. Tirmidzi,Ibnu Majah,dan Al-Hakim dari Hadist Abu Said)
Berkata Anas bin Malik,”Barangsiapa menerangi masjid dengan sebuah lampu,malaikat dan para pemikul ‘Arsy akan memohonkan ampunan baginya selama lampu itu masih menerangi masjid.”
Berkata Atha’ Al-Khurasani,”Tidak seorangpun bersujud kepada Alla satu kali sujud diatas suatu tempat dibumi ini,kecuali tempat itu akan bersaksi untuknya pada hari kiamat dan menangisinya pada hari dia wafat.”
Berkata Anas bin Malik,”Tidak sepotong tanah pun yang seseorang mengingat Allah dengan zikir atau shalat diatasnya,kecuali tanah itu akan membanggakan dirinya atas bagian-bagian lain dari bumi sekitarnya. Ia akan merasa senang dengan zikir Kepada Allah yang dilakukan di atasnya sampai ketujuh lapis bumi. Dan,tidak seorang manusia pun berdiri untuk shalat,kecuali tanah dibawahnya akan menghias diri baginya.”

Demikianlah sedikit keutamaan-keutamaan dari Sujud,Khusyuk,Masjid dan Tempat Shalat. Semoga keterangan yang sedikit ini dapat memotivasi untuk diri pribadi khususnya dan para pembaca umumnya, agar sama-sama lebih mendekatkan diri lagi Kepada Allah Rabb semesta alam dan mengikuti apa yang Rasul Saw. ajarkan.
Masih banyak lanjutan dari buku ini yang Insya Allah sangat bermanfaat untuk kita semua. Semoga Allah Swt. pemilik jiwa ini masih memberikan umur untuk hamba agar bisa melanjutkan keterangan-keterangan yang termuat dari rangkaian kitab Ihya ‘Ulum Al-Din karya Al-Imam Gazali.

Senin, 18 Januari 2016

Keutamaan Shalat (Bagian I)


Dalam buku Rahasia Shalat karya Muhammad Al-Baqir yang merupakan Terjemahan dari Ihya ‘Ulum Al-Din karya Hujjatul Islam Al-Imam Ghazali banyak dibahas tentang hadist Nabi Saw. maupun para sahabat dan ulama-ulama salaf tentang keutamaan yang terkandung dalam shalat. Tanpa panjang lebar,marilah kita simak Hadist Nabi Saw. perkataan sahabat maupun ulama tentang hikmah shalat :


Hadist Nabi Saw.”Shalat-shalat fardhu adalah penghapus dosa-dosa kecil (shagir) yang dikerjakan diantara waktu-waktu itu,selama tidak ada dosa-dosa besar (kabir) yang dikerjakan.” (HR. Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah,juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad,Muslim,dan Tirmidzi dengan perbedaan susunan kata-kata)
”Kunci surga ialah Shalat”.(HR. Abu Daud,Tirmidzi,Imam Ahmad,dan Baihaqi) ”Perumpamaan shalat lima waktu adalah seperti sebuah sungai berair tawar yang berada dihadapan pintu seseorang dari kamu. Dia mandi didalamnya lima kali sehari. Adakah menurut pendapat kamu,akan tinggal kotoran (daki)pada tubuhnya ?” Para sahabat menjawab,”Tidak sedikitpun akan tertinggal padanya.” Lalu Rasul Saw. Bersabda,”Shalat lima kali sehari akan menghilangkan dosa-dosa,seperti air tersebut menghilangkan kotoran dari tubuhnya.”(HR. Imam Ahmad,Ad-Darimi,Muslim,dan Ibnu Hibban)
Berkata sebagian ulama,”Perumpamaan seseorang yang shalat adalah seperti pedagang. Tidak akan memperoleh laba,kecuali dia menyediakan modal untuk dagangannya itu. Demikian pula seseorang yang mengerjakan shalat,tidak akan diterima shalat sunnahnya samapi dia melaksanakan shalat fardhunya.”
Adakalanya,Abu Bakar r.a. berkata pada saat tiba waktu shalat,”Bangkitlah sekarang untuk memadamkan api (dosa-dosa) yang kalian nyalakan.”


 Keutamaan Menyempurnakan Rukun Shalat

Rasul saw. bersabda,”Perumpamaan shalat fardhu adalah seperti neraca. Barangsiapa mencukupkannya,akan menerima takaran (pahala) yang cukup pula.”
Berkata Yazid Ar-raqqassyi,”shalat Rasulullah saw. selalu serupa kesempurnaannya,seolah-olah ditimbang dengan saksama.”
”Sejahat-jahat pencuri ialah orang yang mencuri shalatnya (yakni tidak menyempurnakan ruku’,sujud,dan khusyuknya.”(HR. Imam Ahmad dan Al-Hakim dari Abu Al-Anshari. Demikian pula Imam Malik dalam kitab A-Muwath-tha,serta Abu Daud dan Ahmad,Abu Ya’la,dan lainnya.)
”Pada hari kiamat kelak,Allah Swt. Tidak akan menerima shalat seseorang yang tidak meluruskan tulang punggungnya (berdiri tegak) antara ruku’ dan sujudnya.”(Dirawikan Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abi hurairah dengan sanad Sahih)


 Keutamaan Shalat Berjamaah

Rasulullah saw. bersabda,”Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian,yakni dua puluh tujuh tingkatan (derajat).”,(HR. Malik,Ahmad,Bukhori,Muslim,Tirmidzi,dan An-Nasa’i)
Usman meriwayatkan secara marfu’(yakni dia menisbahkan ucapan ini kepada Nabi Saw.)”Barangsiapa menghadiri shalat jamaah isya (di masjid),seakan-akan dia bertahajjud setengah malam,dan barangsiapa menghadiri shalat jamaah subuh,seakan-akan dia bertahajjud semalam suntuk.”(HR. Muslim dan Tirmidzi)
Berkata An-Nakhai,”perumpamaan seorang yang mengimami shalat tanpa ilmu yang dimilikinya adalah seperti seorang yang menakar air dalam lautan. Dia tidak akan mengetahui lebih atau kurangnya.”
Diwirayatkan,Maimun bin Muhran datang kemasjid,lalu dikaatakan kepadanya,”Orang-orang telah selesai shalat.” Maimun mengeluh,”Inna Lillahi Wa inna ilaihi roji’un. Sungguh,shalat ini lebih aku sukai daripada memperoleh jabatan sebagai wali negeri Irak.”
Rasulullah saw. bersabda,”Barangsiapa yang mengerjakan shalat-shalatnya selama empat puluh hari dalam jamaah,tidak ketinggalan satu takbirotul ihram pun,Allah Swt. Akan menuliskan baginya dua kebebasan: Kebebasan dari kemunafikan dan kebebasan dari api neraka.”(HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Dikatakan,kelak pada hari kiamat,ada sekelompok orang yang dibangkitkan dalam keadaan wajah mereka laksana bintang gemerlapan. Malaikat akan bertanya pada mereka,”Apa gerangan amal-amal kalian ?” mereka pun menjawab,”Kami dahulu apabila mendengar adzan,segera bangkit untuk berwudhu,tak suatu pun menyibukkan kami daripadanya.”
Kemudain,akan dibangkitkan sekelompok lainnya,wajah mereka laksana bulan purnama,dan setelah ditanya,mereka akan berkata.”Kami selalu berwudhu sebelum masuk waktu shalat.”
Kemudian,dibangkitkan pula sekelompok lainnya,wajah mereka laksana matahari,dan mereka akan berkata,”Kami selalu mendengar azan didalam masjid.”

Demikianlah sedikit tentang keutamaan yang ada dalam shalat. Insya Allah akan saya baut kembali sambungan dari keutamaan tentang shalat bagian tentang keutamaan sujud,keutamaana khusyu’,dan keutamaan Masjid dan Tempat Shalat.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk selalu berada dalam Nikmat-Nya yang besar,yaitu nikmat iman dan islam juga nikmat sehat wal afiat agar diri ini selalu bersyukur atas semua Nikmat yang Diberi-Nya.